Pembelajaran tatap muka di masa pandemi

        Covid-19 pasti sudah tidak asing lagi bukan. Virus yang hampir 2 tahun menyerang bumi ini. Virus yang bukan merupakan virus biasa bahkan sudah memakan kurang lebih 4,23jt kasus dan 143rb jiwa yang meninggal di Indonesia. Karena virus ini juga pemerintah mengeluarkan kebijakan pembelajaran dari rumah (BDR). Pembelajaran dari rumah bukanlah hal yang mudah, kita harus bisa sebisa mungkin untuk tindak adil dalam kegiatan sekolah maupun rumah. Kita harus memerangi rasa malas agar semua tugas selesai, kita juga harus mempelajari sendiri tugas yang tidak kita pahami. Setelah hampir 2 tahun kita melaksanakan BDR. Agustus kemarin pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan pembelajaran tata muka (PTM). PTM boleh dilaksanakan dengan syarat syarat tertentu sebagai berikut:

        1. Daerah termasuk kedalam ppkm level 1, 2, dan 3, 

        2. Siswa/i harus melaksanakan prokes, 

        3. PTM terbatas maksimal tiga jam, 

        4. PTM dilaksanakan tanpa adanya jam istirahat, dan 

        5. jumlah siswa yang masuk secara total maksimum 30 persen. 

        PTM di SMPN 3 Ambarawa bisa di bilang sama saja dengan sekolahan lainya. Kita di bagi menjadi beberapa sesi saat PTM. Seperti Kelas 7A, 7B, 8A, 8B, 9A, 9B. dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis 7C, 7D, 8C, 8D, 9C, 9D. dilaksanakan pada hari Selasa dan Jumat 7E, 7F, 8E, 8F, 9E, 9F. dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu. PTM memiliki dampak positif maupun negatif. dampak positifnya adalah siswa/i dapat berjumpa dengan teman temannya, dan siswa/i dapat bertanya secara langsung dengan guru yang mengajar, serta kemungkinan siswa paham akan pelajaran akan lebih besar daripada saat BDR.

    

      Dampak negatifnya adalah siswa/i banyak yang susah di atur untuk melakukan jaga jarak, dan banyak siswa/i yang diam-diam kabur untuk membeli makanan di luar sekolah saat guru sedang keluar kelas.